1. Pengertian
Pengujian Produk
Pengujian konsep produk merupakan salah satu tahap dalam
pengembangan produk baru. Produk atau konsep
produk dapat disajikan secara simbolik maupun fisik. Konsumen yang nantinya
akan menjadi pengguna produk tersebut, dimintai pendapatannya tentang konsep
produk tersebut dengan atribut dan keterkaitannya. Setiap pengujian produk atau
konsep produk harus mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut:
1.
Apakah konsep produk/gambaran produknya jelas dan mudah
dimengerti?
2.
Apakah manfaat dari produk tersebut bagi konsumen?
3.
Apakah konsumen melihat manfaat khas yang tidak terdapat
pada produk pesaing?
4.
Apakah konsumen menyukai produk ini dibanding dengan
produk lain yang sejenis?
5.
Apakah konsumen bersedia membeli produk?
6.
Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan
konsumen?
7.
Perbaikan apakah yang diusulkan oleh konsumen sesuai
kebutuhan konsumen?
Dengan melakukan pengujian produk,
perusahaan atau suatu usaha akan dapat lebih memperkaya konsep produk dan
menciptakan suatu produk terbaik yang sesuai dengan minat konsumen. Metode
seperti ini bisa diterapkan dalam berbagai macam produk, baik barang maupun
jasa.
Beberapa perusahaan atau usaha
terkadang sudah merasa puas apabila telah mendapatkan gagasan atau ide produk,
tetapi tidak mematangkan gagasan tersebut menjadi sebuah konsep produksi untuk
diuji. Kendala yang sering
dihadapi pada suatu produk yang dibuat tanpa melalui tahap uji adalah
kesulitan ketika produk tersebut memasuki pasaran.
Pengembangan konsep produksi
merupakan cara yang efektif untuk pengembangan produk baru. Apabila konsep
pengembangan produk baru ini dilakukan dengan benar maka perusahaan akan dapat
menyelamatkan biaya ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Perusahaan juga akan
terhindar dari langkah awal yang salah, postioning yang salah, strategi yang
buruk, dan menjual kepada orang yang salah.
Jadi pada dasarnya pengujian
terhadap konsep (concept testing) adalah upaya untuk memprediksi
keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum diluncurkan ke
pasar. Proses ini biasanya
melibatkan reaksi orang lain (konsumen) terhadap pernyataan yang menjelaskan
ide dasar dari produk tersebut.
Pengembangan konsep produksi,
dilakukan melalui mekanisme penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap melalui
respon pasar ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal
ini dilakukan untuk menerapkan ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk
bersaing dipasaran, juga sebagai panduan untuk menggali informasi mengenai
manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan, informasi produk, distribusi dan
juga harga.
a.
Produk unggulan tidaklah cukup
Mengubah perilaku konsumen
tidaklah mudah. Secara umum konsumen bersedia berpindah ke produk baru jika
melihat adanya keuntungan yang signifikan. Orang
harus mempercayai bahwa produk baru tersebut lebih berharga secara ekonomi,
kualitas, ketersediaan, dan kemudahan mendapatkan produk tersebut.
Perusahaan harus cukup meyakinkan
konsumen untuk mengubah kepercayaan mereka akan suatu produk termasuk kenyamanan
terhadap cara mendapatkan dan memanfaatkan produk tersebut. Perusahaan harus
mampu meyakinkan konsumen bahwa perubahan yang mereka lakukan tidaklah salah,
bahkan memberikan keuntungan baik secara manfaat, finansial serta kenyamanan
untuk mendapatkan produk tersebut. Perbaikan yang setengah-setengah jarang
berhasil untuk menggantikan produk yang sudah menjadi pemimpin besar di pasar.
b.
Bukan apa yang anda ketahui, tetapi apa yang orang pikirkan tentang
produk tersebut
Produk yang paling sederhana pun
akan dirasakan berbeda oleh orang yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai perspektif, yang digunakan untuk berbagai tujuan, dalam konteks yang
berbeda, dengan harapan yang berbeda pula.
Perusahaan tidak bisa
mengembangkan produk berdasarkan teori dan keinginan pengusaha saja, tetapi
harus disesuaikan dengan keinginan pasar. Sedalam apapun teori digali,
tetapi pada akhirnya akan di lempar ke konsumen juga, maka perlu mengetahui
realitas psikologis konsumen, yaitu bagaimana daya serap dan tanggapan konsumen
terhadap produk yang akan Anda sajikan. Dalam hal ini perusahaan harus lebih
fokus terhadap perilaku konsumen daripada terhadap produk itu sendiri.
c.
Membangun Laboratorium pemasaran
Laboratorium yang dimaksud adalah
tempat yang paling efektif untuk mencoba produk baru. Belum ada laboratorium
yang lebih baik untuk menguji produk baru dibanding dengan diskusi kelompok
terarah (focus group discussion).
2. Tujuan Pengujian Produk
Pengujian produk dilakukan
untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu, seperti berikut:
a.
Memastikan bahwa persyaratan sertifikasi, regulasi, dan kontrak produk
dapat terpenuhi
b.
Mengidentifikasi dan memenemukan
beberapa kesalahan yang mungkin ada
c.
Alat demonstrasi produk
d.
Menetapkan kesesuaian produk terhadap penggunaan akhir
e.
Menyediakan dasar komunikasi teknis suatu produk
f.
Menyediakan informasi perbandingan dengan produk yang lain
g.
Upaya menciptakan produk yang dapat dipertanggungjawabkan
h.
Membantu memecahkan masalah terhadap kendala produk
B. Tahapan Pengujian Produk
Konsep
pengujian merupakan proses atau usaha yang diprediksi menggunakan metode
kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung respon pelanggan pada produk baru
sebelum diperkenalkan di pasar. Pengujian konsep membantu kita menguji
keberhasilan produk baru.
Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi:
Tahapan pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi:
1.
Pembuatan Prototype
2.
Evaluasi Prototype
3.
Meluncurkan Tester/sample
ke Pasar
4.
Evaluasi Tester/Sample dan pasar
5.
Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi
6.
Produksi massal
7.
Evaluasi Produksi massal secara berkelanjutan
Pada proses selanjutnya,
konsep produk yang telah dianalisis kemungkinannya secara teoritis dan ternyata
dapat diterima, maka konsep tersebut dikembangkan menjadi produk secara fisik
oleh departemen Litbang.
Dalam
hal ini, ada tiga langkah yang perlu dilakukan terhadap Prototype tersebut,
yaitu:
1.
Pembuatan Model dengan 3 persyaratan
:
·
Merupakan gambaran utuh produk akhir
mencakup bentuk dan cirikasnya.
·
Produk tersebut dapat bekerja dengan aman
dalam keadaan dan penggunaan yang normal.
·
Produksinya dapat dilaksanakan oleh pabrik
sesuai dengan anggaran yang tersedia.
2.
Pengujian
Fungsional: Untuk mengetahui apakah produk tersebut
berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen.
3.
Pengujian
Konsumen: Melibatkan konsumen untuk menilai dan mengetahui
bagaimana tanggapan konsumen.
Pengujian
pasar ini dilakukan untuk memperoleh pengalaman dengan pemasaran produk. Tujuan
dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu sendiri, di dalam situasi
yang sebenarnya. Hasil-hasil pengujian pasar dapat dipakai untuk membuat
standar operasional produksi, sistem penjualan dan perhitungan ekonomis yang
lebih baik.
Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
1.
Untuk membuat prediksi penjualan masa
datang yang lebih baik
2.
Pengujian
awal terhadap berbagai ragam rencana pemasaran
3.
Mengidentifikasi
kendala-kendala yang mungkin muncul di lapangan sehingga dapat mengambil
langkah-langkah antisipasinya
Pengujian
pasar menjanjikan informasi yang memadai sebagai dasar untuk memutuskan jadi
atau tidaknya sebuah produk baru diluncurkan. Jika perusahaan melanjutkan
dengan komersialisasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Adapun
keputusan yang perlu dipertimbangkan secara matang dalam menentukan tahap
komersialisasi, meliputi kapan produksi awalnya, ke mana saja wilayah
pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komen di bawah