EVALUASI PRODUK BERDASARKAN KRITERIA KELAYAKAN/STANDAR OPERASIONAL | Software MOD Indonesia
close


Jumat, 25 September 2020

EVALUASI PRODUK BERDASARKAN KRITERIA KELAYAKAN/STANDAR OPERASIONAL

  pradana96       Jumat, 25 September 2020

External evaluation of Eurimages - Eurimages News

A.    MELAKUKAN EVALUASI KESESUAIAN PRODUK DENGAN RENCANA

1.    Pengertian Evaluasi
evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan. Evaluasi dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah evaluation. Evaluasi bertujuan untuk menyediakan infromasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah di capai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yagn ingin diperoleh. Atau dalam kata lain, evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan program telah dicapai. Kegiatan evaluasi sangat berguna bagi pengambilan keputusan dan kebijakan lanjutan dari sebuah produk, karena dari masukan hasil evaluasi produk itulah para pengambil keputusan akan menetukan rekomendasi dari evaluator untuk pengambil keputusan (decision maker). Ada empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah evaluasi, yaitu:
-       Menghentikan produk, karena dipandang bahwa produk tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan
-       Merevisi produk, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan (terdapat kesalahan tetapi hanya sedikit)
-       Melanjutkan produk, karena pelaksanaan produk menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang bermanfaat
-       Menyebarluaskan produk, karena karena produk tersebut berhasil dengan baik maka sangat baik jika produk tersebut disebarkan dalam area yang luas
Dengan adanya evaluasi terhadap kesesuaian hasil produk dengan rancangan tersebut, sesorang wirausahawan atau pembuat produk dapat memutuskan apakah rencana yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan rencana rancangan atau tidak.apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan rancangan,maka perlu diambil langkah lebih lanjut untuk mengatasinya.evaluasi ini terutama ditujukan dalam pembuatan produk barang jadi,dimana kualitas produk,menjadi factor penentu kepuasan pengguna.

2.    PROSES EVALUASI
a.    Menentukan apa yang akan dievaluasi
Kegiatan evaluasi dapat dilakukan dalam bidang apapun atau dapat mengacu pada suatu program kerja. dalam melakukan evaluasi, terdapat beberapa aspek yang dilakukan penilaian. tetapi, umumnya yang diprioritaskan dalam proses evaluasi adalah aspek aspek yang menjadi faktor atau kunci sukses suatu program.

b.    Merancang (DESAIN) KEGIATAN EVALUASI
Sebelum kegiatan evaluasi dilakukan,harus ditentukan terlebih dahulu desain evaluasinya agar data apa saja yang dibutuhkan,tahapan-tahapan kerja apa saja yang dilalui, siapa saja yang akan dilibatkan, serta apa saja yang akan dihasilkan menjadi jelas.

c.     Pengumpulan data
Berdasarkan desain yang telah disiapkan,pengumpulan data dapat dilakukan secara efektif dan efisien, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan produk dengan menggunakan alat yang telah diuji cobakan.

d.    pengolahan dan analisis data
Pengolahan data dilakukan untuk membuat data yang telah dikumpulkan menjadi lebih bermakna, sehingga dengan data tersebut dapat diperoleh beberapa gambaran yang lebih lengkap tentang suatu produk. Data tersebut diolah untuk dikelompokkan agar mudah dianalisis dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai, sehingga dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya. selanjutnya, dibandingkan antara fakta dan harapan/rencana untuk menghasilkan gap atau besarnya perbedaan tersebut. besar gap akan disesuaikan dengan tolak ukur tertentu sebagai hasil evaluasinya.

e.    Pelaporan hasil evaluasi
Agar hasil evaluasi dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, hendaknya hasil evaluasi didokumentasikan secara tertulis, salah satunya menjadi laporan yang sistematis. Penyusunan laporan bertujuan untuk menyampaikan informasi, keterangan, pemberitahuan, ataupun pertanggungjawaban dari pihak satu ke pihak lainnya.

B.MELAKUKAN PEMERIKSAAN KELAYAKAN PRODUK
1.Kriteria kelayakan produk
Kelayakan produk adalah kriteria penentuan apakah suatu produk baik untuk digunakan atau tidak.Kelayakan produk nantinya akan mempengaruhi usaha yang dijalankan.Usaha tersebut diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.Pencapaian tujuan usaha dipengaruhi oleh kualitas produk yang dihasikan yang memenuhi kriteria tertentu. Hal ini berarti, jika jika dilihat dari segi bisnis, suatu produk,yang dibuat harus dinilai layak atau akan memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu produk, diperlukan perhitungan dan asumsi-asumsi. Kelayakan suatu produk dapat diukur dengan empat macam kelayakan, yaitu kelayakan teknis, kelayakan ekonomi dan finansial, kelayakan politis dan kelayakan administratif. kriteria prinsip yang termasuk dalam kategori kelayakan teknis adalah efektivitas dan keterkecukupan. Efektif berarti produk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Kelayakan ekonomi dan finansial berkaitan dengan biaya dan keuntungan, kelayakan politis berkaitan dengan perkiraan pengaruh pengaruh produk terhadap berbagai peran atau kekuatan politik dilingkungan masyarakat, dan kelayakan administrative mengukur apakah produk tersebut dapat diterapkan dalam system administrasi pemerintah yang ada.
Selain dengan menggunakan empat kriteria kelayakan diatas, kelayakan diukur dengan menggunakan kritera/aspek-aspek berikut ini;

a.    maintainability/maintenance
sebuah produk harus dapat menjawab semua kebutuhan akibat dari perkembangan zaman. Artinya produk harus dapat dipelihara dan dirawat mengikuti perkembangan zaman. Sebagai contoh kita dapat melihat produk windows, dari windows 98 dari tahun 1998, windows xp pada tahun 2001,windows vista pada tahun 2005, hingga windows 10 pada tahun ini. windows merupakan sekian dari banyaknya produk yang mampu terus maintainability.

b.Depandability
Sebuah produk harus dapat diandalkan oleh pengguna.Depandability merupakan kriteria kelayakan yang dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap produk yang digunakannya. Dengan memenuhi dependability, pengguna dapat menggunakan produk dengan tenang, perlu ada jaminan bahwa produk yang digunakannya dapat diandalkan. Depandability juga mencakup safety dan security.

c.Eficiency
Eficiency adalah merupakan ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin hemat atau sedikit penggunaan sumber daya,maka prosesnya dikatakan semakin efisien, Sebuah produk akan lebih baik apabila tidak menggunakan sumber daya [Memori, listrik, dsb]

d.Usability
Usability adalah tingkat kualitas dari system yang mudah di pelajari,mudah digunakan, dan mendorong pengguna untuk menggunakan system tersebut sebagai alat bantu positif dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Artinya, produk harus berguna bagi pengguna,memiliki interface yang sesuai dengan pengguna, dan dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna.

2.Standar Operasional Prosedur
Sebelum produk dikenalkan pasar, produk harus memenuhi standar operasional.Standar operasional adalah suatu standar berisi serangkaian prosedur yang harus dilakukan secara kronologis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu fungsi tertentu dengan tujuan untuk memperoleh hasil kerja paling efektif. Mengacu pada pengertian diatas, maka dalam pembuatan dan penerapan standar operasional prosedur perlu memenuhi prinsip-prinsip berikut.
a.   Konsistensi, Karena tujuannya sebagai pedoman kerja,maka SOP harus dibuat dan dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu dan oleh siapa pun dengan kondisi apapun.
b.   Komitmen, SOP harus dipenuhi dan dilaksanakan dengan penuh komitmen oleh siapapun dan dengan kondisi apapun.
c.   Perbaikan kelanjutan, SOP tidak bersifat kaku dimana dalam pelaksanaannya, SOP harus terbuka dengan penyempurnaan untuk membentuk prosedur yang lebih efektif dan efisien.
d.   Mengikat, meskipun SOP bersifat dinamis terhadap penyempurnaan, namun dalam praktiknya, SOP bersifat mengikat bagi siapa pun.Fungsi produk harus diselesaikan sesuai dengan prosedur yang sudah tertulis dalam SOP.
e.   Setiap unsur memiliki peran penting.SOP mengandung peran penting setiap komponennya sehingga jika terdapat satu komponen yang tidak melaksanakan perannya dengan baik maka dapat mengganggu fungsi komponen lainnya.
f.    Terdokumentasi, setiap prosedur yang tercantum didalam SOP hendaknya dilakukan dokumentasi dengan baik sehingga dapat dijadikan referensi.

logoblog

Thanks for reading EVALUASI PRODUK BERDASARKAN KRITERIA KELAYAKAN/STANDAR OPERASIONAL

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komen di bawah