A.
MELAKUKAN EVALUASI KESESUAIAN PRODUK DENGAN RENCANA
1.
Pengertian Evaluasi
evaluasi adalah suatu proses yang
sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari
sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan
keputusan. Evaluasi dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah evaluation.
Evaluasi bertujuan untuk menyediakan infromasi tentang sejauh mana suatu
kegiatan tertentu telah di capai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan
suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta
bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan
harapan-harapan yagn ingin diperoleh. Atau dalam kata lain, evaluasi adalah
suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan, sampai
sejauh mana tujuan program telah dicapai. Kegiatan evaluasi sangat berguna bagi
pengambilan keputusan dan kebijakan lanjutan dari sebuah produk, karena dari
masukan hasil evaluasi produk itulah para pengambil keputusan akan menetukan
rekomendasi dari evaluator untuk pengambil keputusan (decision maker). Ada
empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam
pelaksanaan sebuah evaluasi, yaitu:
-
Menghentikan
produk, karena dipandang bahwa produk tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak
dapat terlaksana sebagaimana diharapkan
-
Merevisi produk,
karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan (terdapat kesalahan
tetapi hanya sedikit)
-
Melanjutkan produk,
karena pelaksanaan produk menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan
sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang bermanfaat
-
Menyebarluaskan
produk, karena karena produk tersebut berhasil dengan baik maka sangat baik
jika produk tersebut disebarkan dalam area yang luas
Dengan
adanya evaluasi terhadap kesesuaian hasil produk dengan rancangan tersebut, sesorang
wirausahawan atau pembuat produk dapat memutuskan apakah rencana yang sudah
dibuat berjalan sesuai dengan rencana rancangan atau tidak.apabila produk yang
dihasilkan tidak sesuai dengan rancangan,maka perlu diambil langkah lebih
lanjut untuk mengatasinya.evaluasi ini terutama ditujukan dalam pembuatan
produk barang jadi,dimana kualitas produk,menjadi factor penentu kepuasan
pengguna.
2.
PROSES EVALUASI
a.
Menentukan apa yang
akan dievaluasi
Kegiatan
evaluasi dapat dilakukan dalam bidang apapun atau dapat mengacu pada suatu
program kerja. dalam melakukan evaluasi, terdapat beberapa aspek yang dilakukan
penilaian. tetapi, umumnya yang diprioritaskan dalam proses evaluasi adalah
aspek aspek yang menjadi faktor atau kunci sukses suatu program.
b.
Merancang (DESAIN)
KEGIATAN EVALUASI
Sebelum
kegiatan evaluasi dilakukan,harus ditentukan terlebih dahulu desain evaluasinya
agar data apa saja yang dibutuhkan,tahapan-tahapan kerja apa saja yang dilalui,
siapa saja yang akan dilibatkan, serta apa saja yang akan dihasilkan menjadi
jelas.
c.
Pengumpulan data
Berdasarkan
desain yang telah disiapkan,pengumpulan data dapat dilakukan secara efektif dan
efisien, yaitu sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku dan sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan. Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh
informasi mengenai keadaan produk dengan menggunakan alat yang telah diuji
cobakan.
d.
pengolahan dan
analisis data
Pengolahan
data dilakukan untuk membuat data yang telah dikumpulkan menjadi lebih
bermakna, sehingga dengan data tersebut dapat diperoleh beberapa gambaran yang
lebih lengkap tentang suatu produk. Data tersebut diolah untuk dikelompokkan
agar mudah dianalisis dengan menggunakan alat-alat analisis yang sesuai, sehingga
dapat menghasilkan fakta yang dapat dipercaya. selanjutnya, dibandingkan antara
fakta dan harapan/rencana untuk menghasilkan gap atau besarnya perbedaan tersebut. besar gap akan disesuaikan dengan tolak ukur tertentu sebagai hasil
evaluasinya.
e.
Pelaporan hasil
evaluasi
Agar
hasil evaluasi dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, hendaknya
hasil evaluasi didokumentasikan secara tertulis, salah satunya menjadi laporan
yang sistematis. Penyusunan laporan bertujuan untuk menyampaikan informasi, keterangan,
pemberitahuan, ataupun pertanggungjawaban dari pihak satu ke pihak lainnya.
B.MELAKUKAN
PEMERIKSAAN KELAYAKAN PRODUK
1.Kriteria
kelayakan produk
Kelayakan
produk adalah kriteria penentuan apakah suatu produk baik untuk digunakan atau
tidak.Kelayakan produk nantinya akan mempengaruhi usaha yang dijalankan.Usaha
tersebut diharapkan dapat memberikan penghasilan sesuai dengan target yang
telah ditetapkan.Pencapaian tujuan usaha dipengaruhi oleh kualitas produk yang
dihasikan yang memenuhi kriteria tertentu. Hal ini berarti, jika jika dilihat
dari segi bisnis, suatu produk,yang dibuat harus dinilai layak atau akan
memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal. Untuk menentukan layak atau
tidaknya suatu produk, diperlukan perhitungan dan asumsi-asumsi. Kelayakan suatu
produk dapat diukur dengan empat macam kelayakan, yaitu kelayakan teknis, kelayakan
ekonomi dan finansial, kelayakan politis dan kelayakan administratif. kriteria
prinsip yang termasuk dalam kategori kelayakan teknis adalah efektivitas dan
keterkecukupan. Efektif berarti produk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Kelayakan
ekonomi dan finansial berkaitan dengan biaya dan keuntungan, kelayakan politis
berkaitan dengan perkiraan pengaruh pengaruh produk terhadap berbagai peran
atau kekuatan politik dilingkungan masyarakat, dan kelayakan administrative
mengukur apakah produk tersebut dapat diterapkan dalam system administrasi
pemerintah yang ada.
Selain
dengan menggunakan empat kriteria kelayakan diatas, kelayakan diukur dengan
menggunakan kritera/aspek-aspek berikut ini;
a.
maintainability/maintenance
sebuah
produk harus dapat menjawab semua kebutuhan akibat dari perkembangan zaman. Artinya
produk harus dapat dipelihara dan dirawat mengikuti perkembangan zaman. Sebagai
contoh kita dapat melihat produk windows,
dari windows 98 dari tahun 1998, windows xp pada tahun 2001,windows vista
pada tahun 2005, hingga windows 10 pada tahun ini. windows merupakan sekian
dari banyaknya produk yang mampu terus maintainability.
b.Depandability
Sebuah
produk harus dapat diandalkan oleh pengguna.Depandability merupakan kriteria
kelayakan yang dapat meningkatkan kepercayaan pengguna terhadap produk yang
digunakannya. Dengan memenuhi dependability, pengguna dapat menggunakan produk
dengan tenang, perlu ada jaminan bahwa produk yang digunakannya dapat
diandalkan. Depandability juga mencakup safety
dan security.
c.Eficiency
Eficiency
adalah merupakan ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses. Semakin
hemat atau sedikit penggunaan sumber daya,maka prosesnya dikatakan semakin
efisien, Sebuah produk akan lebih baik apabila tidak menggunakan sumber daya
[Memori, listrik, dsb]
d.Usability
Usability
adalah tingkat kualitas dari system yang mudah di pelajari,mudah digunakan, dan
mendorong pengguna untuk menggunakan system tersebut sebagai alat bantu positif
dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Artinya, produk harus berguna bagi
pengguna,memiliki interface yang
sesuai dengan pengguna, dan dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna.
2.Standar
Operasional Prosedur
Sebelum
produk dikenalkan pasar, produk harus memenuhi standar operasional.Standar
operasional adalah suatu standar berisi serangkaian prosedur yang harus
dilakukan secara kronologis dan sistematis dalam menyelesaikan suatu fungsi
tertentu dengan tujuan untuk memperoleh hasil kerja paling efektif. Mengacu
pada pengertian diatas, maka dalam pembuatan dan penerapan standar operasional
prosedur perlu memenuhi prinsip-prinsip berikut.
a.
Konsistensi, Karena
tujuannya sebagai pedoman kerja,maka SOP harus dibuat dan dilaksanakan secara
konsisten dari waktu ke waktu dan oleh siapa pun dengan kondisi apapun.
b.
Komitmen, SOP harus
dipenuhi dan dilaksanakan dengan penuh komitmen oleh siapapun dan dengan
kondisi apapun.
c.
Perbaikan kelanjutan,
SOP tidak bersifat kaku dimana dalam pelaksanaannya, SOP harus terbuka dengan
penyempurnaan untuk membentuk prosedur yang lebih efektif dan efisien.
d.
Mengikat, meskipun
SOP bersifat dinamis terhadap penyempurnaan, namun dalam praktiknya, SOP
bersifat mengikat bagi siapa pun.Fungsi produk harus diselesaikan sesuai dengan
prosedur yang sudah tertulis dalam SOP.
e.
Setiap unsur
memiliki peran penting.SOP mengandung peran penting setiap komponennya sehingga
jika terdapat satu komponen yang tidak melaksanakan perannya dengan baik maka
dapat mengganggu fungsi komponen lainnya.
f.
Terdokumentasi, setiap
prosedur yang tercantum didalam SOP hendaknya dilakukan dokumentasi dengan baik
sehingga dapat dijadikan referensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komen di bawah