PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK | Software MOD Indonesia
close


Minggu, 04 Oktober 2020

PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK

  pradana96       Minggu, 04 Oktober 2020

GAMBAR KERJA UNTUK PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA - Yourraditya.com


A.    Mengetahui Pentingnya Prototype
Prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman pengguna mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pengguna kepada pengembang produk.
Prototype mendukung dua kegiatan proses rekayasa persyaratan yaitu sebagai berikut.
1.    Elisitasi persyaratan, memungkinkan pengguna untuk berexperimen melihat bagaimana sebuah produk mendukung pekerjaan mereka
2.    Validasi persyaratan, dapat mengungkapkan error dan hal-hal yang terlewatkan pada persyaratan yang telah diajukan
Prototype dapat digunakan sebagai teknis analisis dan pengurangan resiko. Pengembangan prototype dapat memberikan keuntungan lain, diantaranya sebagai berikut.
1.    Kesalahpahaman antara pembuat atau pengembang produk dan pengguna dapat diidentivikasi ketika fungsi sistem didemontrasikan.
2.    Staf pembuatan atau pengembangan produk dapat menemukan persyaratan yang mungkin tidak lengkap atau tidak konsisten pada saat prototype dikembangkan.
3.    Prototype dapat digunakan sebagai dasar penulisan spesifikasi untuk sistem kualitas produksi.

B.    Melakukan Prototyping Produk
1.    Tahapan Prototype Secara Umum
a.    Pendefisian produk
Merupakan perwujudan konsep yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku pengguna kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap pengguna.
b.    Pembuatan model
Model yang dibuat tidak harus mereprentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala sesuai kebutuhan untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesaui dengan konsep yang telah dibuat. model dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototype rekayasa. Model merupakan alat peraga yang hamper serupa dengan produk yang akan dibangun (look like models). secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan prodok, baik dengan skala yang diperbesar atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan pengguna produk.
c.     Pembuatan prototype rekayasa
Prototype rekayasa dibuat seperti model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas  dan superioritas, dibangun dengan tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototype produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototype rekayasa dibuat untuk kepeluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksa.

d.    Pembuatan prototype produksi
Bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi. Pada tahap ini produk dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasikan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.

e.    Prototype pembuktian konsep
Prototype pembuktian konsep digunakan untuk menjawab kelayakan produk. kegiatan ini dilakukan setelah pengembangan konsep.

f.      Pembuatan prototype rancangan industri
Digunakan untuk melihat tampilan dan kesan dari produk yang telah dirancang apakah sudah sesuai atau belum dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Dalam pembuatan prototype rancangan industri, biasanya menggunakan bahan yang mudah diproses dan dengan harga yang relatif murah.

g.    Pembuatan prototype rancangan percobaan
Prototype ini berfungsi sebagai model dari suatu sistem atau subsistem dari produk dalam rangka mencapai target kinerja produk yang telah ditetapkan. Prototype rancangan percobaan dibuat sebisa mungkin mendekati kondisi nyata, sehingga kinerja yang dihasilkan dapat menceminkan produk sesungguhnya.
h.    Pembuatan prototype alpha
Digunakan untuk melihat komponen dari produk yang diharapkan. komponen tersebut memiliki bentuk geometri dan material yang identik dengan produk yang diproduksi. tetapi tidak dibuat dengan proses yang sesungguhnya. Tujuan dari prototype ini adalah untuk melihat apakah produk dapat bekerja seperti yang diharapkan.

i.      Pembuatan prototype beta
Merupakan prototype yang dibuat dengan proses sesungguhnya,tetapi tidak dirakit dengan proses perakitan yang sesungguhnya. Tujuannya adalah untuk melihat kinerja dan reabilitas untuk mengidentifikasi jika diperlukan perubahan-perubahan yang harus dilakukan dalam proses produksi produk akhir. Prototype ini diujicobakan ke pengguna, sehingga dapat diperoleh masukan terkait dengan kinerja dan keandaln produk pada saat digunakan dalam kondisi yang nyata.

j.      Pembuatan prototype praproduksi
Tranformasikan prototype menjadi produk nyata dan dibutuhkan pengguna sebagai sebuah sample atau contoh.

2.    Prototype Evalusioner
Pembuatan prototype evalusioner dimulai dengan sistem yang relatif sederhana, yaitu dengan hanya mengimplementasi persyaratan baru. Langkah-langkah pembuatan prototype evolusioner adalah sebagai berikut.
a.    Mengidentifikasi pengguna
b.    Membuat satu prototype
c.     Menentukan apakah prototype dapat diterima
d.    Menggunakan prototype

3.    Prototype Throw-Away
Langkah-langkah pembuatan Prototype Throw-Away adalah sebagai berikut.
a.    Mengidentifikasi kebutuhan pengguna
b.    Membuat satu prototype
c.     Menentukan apakah prototype dapat diterima
d.    Mengembangkan prototype dengan kode sistem yang baru
e.    Menguji sistem yang baru
f.      Membuat sistem prototype baru menjadi sistem prototype produksi

4.    Rapid Prototyping
Rapid Prototyping  didefinisikan sebagai metode yang digunakan untuk membuat model berskala dari mulai bagian satu produk (part) ataupun rakitan produk (assembly) secara cepat dengan menggunakan computer aided  design (CAD) tiga dimensi.


LATIHAN SOAL


logoblog

Thanks for reading PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komen di bawah