A. Mengetahui
Pentingnya Prototype
Prototype
dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman pengguna mengenai hal
teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pengguna kepada
pengembang produk.
Prototype
mendukung dua kegiatan proses rekayasa persyaratan yaitu sebagai berikut.
1.
Elisitasi persyaratan,
memungkinkan pengguna untuk berexperimen melihat bagaimana sebuah produk
mendukung pekerjaan mereka
2.
Validasi persyaratan,
dapat mengungkapkan error dan hal-hal yang terlewatkan pada persyaratan yang
telah diajukan
Prototype
dapat digunakan sebagai teknis analisis dan pengurangan resiko. Pengembangan
prototype dapat memberikan keuntungan lain, diantaranya sebagai berikut.
1.
Kesalahpahaman antara
pembuat atau pengembang produk dan pengguna dapat diidentivikasi ketika fungsi
sistem didemontrasikan.
2.
Staf pembuatan atau
pengembangan produk dapat menemukan persyaratan yang mungkin tidak lengkap atau
tidak konsisten pada saat prototype dikembangkan.
3.
Prototype dapat
digunakan sebagai dasar penulisan spesifikasi untuk sistem kualitas produksi.
B. Melakukan
Prototyping Produk
1.
Tahapan Prototype
Secara Umum
a.
Pendefisian produk
Merupakan
perwujudan konsep yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku pengguna
kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang
melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap pengguna.
b.
Pembuatan model
Model
yang dibuat tidak harus mereprentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan
dibuat pada skala sesuai kebutuhan untuk membuktikan konsep dari pembuatan
produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesaui dengan konsep yang telah dibuat.
model dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan
prototype rekayasa. Model merupakan alat peraga yang hamper serupa dengan
produk yang akan dibangun (look like
models). secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan prodok, baik
dengan skala yang diperbesar atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan
dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan pengguna produk.
c.
Pembuatan prototype
rekayasa
Prototype rekayasa dibuat seperti
model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas dan superioritas, dibangun dengan tingkat
kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototype produksi atau
untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototype rekayasa dibuat untuk
kepeluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksa.
d.
Pembuatan prototype
produksi
Bentuk yang dirancang
dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode
produksi. Pada tahap ini produk dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat
menghasikan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya.
e.
Prototype pembuktian
konsep
Prototype pembuktian
konsep digunakan untuk menjawab kelayakan produk. kegiatan ini dilakukan
setelah pengembangan konsep.
f.
Pembuatan prototype
rancangan industri
Digunakan untuk melihat
tampilan dan kesan dari produk yang telah dirancang apakah sudah sesuai atau
belum dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. Dalam pembuatan prototype
rancangan industri, biasanya menggunakan bahan yang mudah diproses dan dengan
harga yang relatif murah.
g.
Pembuatan prototype
rancangan percobaan
Prototype ini berfungsi
sebagai model dari suatu sistem atau subsistem dari produk dalam rangka
mencapai target kinerja produk yang telah ditetapkan. Prototype rancangan
percobaan dibuat sebisa mungkin mendekati kondisi nyata, sehingga kinerja yang
dihasilkan dapat menceminkan produk sesungguhnya.
h.
Pembuatan prototype
alpha
Digunakan untuk melihat
komponen dari produk yang diharapkan. komponen tersebut memiliki bentuk geometri
dan material yang identik dengan produk yang diproduksi. tetapi tidak dibuat
dengan proses yang sesungguhnya. Tujuan dari prototype ini adalah untuk melihat
apakah produk dapat bekerja seperti yang diharapkan.
i.
Pembuatan prototype
beta
Merupakan prototype yang
dibuat dengan proses sesungguhnya,tetapi tidak dirakit dengan proses perakitan yang
sesungguhnya. Tujuannya adalah untuk melihat kinerja dan reabilitas untuk
mengidentifikasi jika diperlukan perubahan-perubahan yang harus dilakukan dalam
proses produksi produk akhir. Prototype ini diujicobakan ke pengguna, sehingga
dapat diperoleh masukan terkait dengan kinerja dan keandaln produk pada saat
digunakan dalam kondisi yang nyata.
j.
Pembuatan prototype
praproduksi
Tranformasikan prototype
menjadi produk nyata dan dibutuhkan pengguna sebagai sebuah sample atau contoh.
2.
Prototype
Evalusioner
Pembuatan
prototype evalusioner dimulai dengan sistem yang relatif sederhana, yaitu
dengan hanya mengimplementasi persyaratan baru. Langkah-langkah pembuatan
prototype evolusioner adalah sebagai berikut.
a.
Mengidentifikasi pengguna
b.
Membuat satu
prototype
c.
Menentukan apakah
prototype dapat diterima
d.
Menggunakan prototype
3.
Prototype Throw-Away
Langkah-langkah
pembuatan Prototype Throw-Away adalah sebagai berikut.
a.
Mengidentifikasi kebutuhan
pengguna
b.
Membuat satu
prototype
c.
Menentukan apakah
prototype dapat diterima
d.
Mengembangkan prototype
dengan kode sistem yang baru
e.
Menguji sistem yang
baru
f.
Membuat sistem
prototype baru menjadi sistem prototype produksi
4.
Rapid Prototyping
Rapid
Prototyping didefinisikan sebagai metode
yang digunakan untuk membuat model berskala dari mulai bagian satu produk
(part) ataupun rakitan produk (assembly) secara cepat dengan menggunakan
computer aided design (CAD) tiga
dimensi.
LATIHAN SOAL
KELAS XI.A https://forms.gle/WN5Z4znjfd5ock969
KELAS XI.B https://forms.gle/bTHJ5oSFdPhpWy7fA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komen di bawah